Probolinggo Network – Pengusaha Tahu di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, kesulitan kayu bakar. Akibatnya, produksi tahu yang dihasilkan stagnan, bahkan cenderung turun.
Sementara pengusaha kue kering, laris manis. Mereka sampai kuwalahan melayani permintaan yang terus bertambah di bulan suci Ramadhan ini.
Hal tersebut diketahui, saat sejumlah mahasiswa UPN Veteran Surabaya, survey. Tujuannya, untuk mengetahui potensi UMKM yang ada di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Tepatnya di Desa Ambulu, Kecamatan Sumberasih.
Survei dilakukan oleh Kelompok mahasiswa yang tengah Kuliah Kerja Nyata Tematik Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKN-T MBKM) UPN “Veteran” Jawa Timur, di Desa Ambulu. Kegiatan survei dilakukan kelompok 61.
“Untuk mengetahui potensi UMKM yang ada di Desa Ambulu., tempat kami melaksanakan KKN. Sebagai bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang bersifat khusu,” ujar Ersa Falevi, salah seorang angota KKN.
Menurutnya, program kegiatan yang dilaksanakan di KKN, merupakan Dharma Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian serta Pengabdian kepada masyarakat. KKN tersebut melibatkan sejumlah mahasiswa dan sejumlah staf pengajar ditambah unsur masyarakat.
Disebutkan, survei pertama di tempat produksi tahu UMKM “Jaya Makmur” di Dusun Talang RT 01/ RW 03, Desa Ambulu ini berdiri 5 tahun lalu. UMKM Jaya Makmur ini dikelola Saiful dan Istri sekaligus pemiliknya, mempekerjakan 7 warga setempat.
Baca Juga: Ikuti Tips Menggugah Konsentrasi dan Daya Ingat, Hindari Kelakuan ini
Setelah dilakukan survei diketahui, usaha yang dirintis Saiful bersama istrinya tersebut terkendala bahan bakar berupa, kayu. Mengingat, saat ini di wilayahnya masih musim penghujan, memperlambat proses pengeringan kayu.
“Kan kayunya basah, terus dijemur. Keringnya lama, Karena sekarang kan masih musim penghujan. Langit mendung terus,” jelas Ersa Falevi.
Padahal, usaha tahu milik Saiful prospek bisnisnya ke depan cukup bagus. Saat ini lanjut Ersa, usaha Saiful hanya memproduksi tahu biasa, padahal punya potensi untuk berkembang lebih besar, Jika tahu yang diproduksinya diolah menjadi tahu olahan.
“Ini bisa menjadi salah satu program kerja yang bisa dilakukan kelompok kami. Untuk mengembangkan usaha tahu milik Bapak Saiful” ujar Ersa Falevi sembari menunjukkan beberapa foto yang dijepret saat survey.
Ditambahkan, pekerja pabrik tahu milik Saiful memproduksi tahu setiap hari dan mempekerjakan 7 warga yang tinggal disekitar perusahaan. Mereka digaji harian. Pembeli bisa langsung memesan dan mengambil pesanannya langsung di tempat produksi.
Baca Juga: Bikin Kripik Tempe Tapioka Renyah dan Gurih, Tambah Penghasilan Jelang Lebaran
Artikel Terkait
PPAB GMNI Probolinggo, Diharapkan Melahirkan Mahasiswa yang Siap Menjawab Tantangan Zaman
Sangat Inspiratif ! Penyandang tunanetra Mahasiswa Magister UNAIR sekaligus ASN Kementerian Desa
Kabar gembira, 7 ribu mahasiswa UGM terima bantuan keringanan UKT senilai Rp 20 Miliar
Sejarah Indonesia, hari ini tepat 22 tahun lalu ribuan Mahasiswa demo menuntut Presiden Gus Dur Lengser
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Surabaya, KKN di Kabupaten Probolinggo