Jangan Konsumsi Kuliner Mengandung Gula Tinggi, Ini Akibatnya

- Kamis, 19 Januari 2023 | 14:25 WIB
        Mira Karmila, Wakil Ketua 2 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Wilayah Jawa Barat saat memberikan edukasi kepada siswa                        (Foto : Ikatan Bidan Indonesia, Bandung)
Mira Karmila, Wakil Ketua 2 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Wilayah Jawa Barat saat memberikan edukasi kepada siswa (Foto : Ikatan Bidan Indonesia, Bandung)

Probolinggo Network – Persoalan seputar kehamilan, seperti berat badan yang rendah atau turun, pendarahan pasca melahirkan, bahkan sampai kematian, menjadi perhatian khusus bidan dan tenaga medis lainnya.

Risiko kehamilan tersebut, terus meningkat seiring gaya hidup remaja yang mengabaikan asupan gizi. Terhadap permasalahan tersebut, Mira Karmila, Wakil Ketua 2 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Wilayah Jawa Barat, menjelaskan.

Risiko kesehatan pada calon ibu bisa dicegah melalui edukasi dan penanganan komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak. Edukasi tidak hanya untuk calon ibu saja, tetapi juga untuk usia yang lebih muda, yaitu remaja dan dewasa usia produktif.

“Tentu untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, serta mengatasi gizi buruk, kami segenap Pengurus dan anggota IBI siap membantu.” tegas Mira.

Ditegaskan, pola makan yang tidak terkontrol mulai remaja, termasuk kebiasaan konsumsi makanan minuman tinggi gula, mengakibatkan berbagai penyakit. Seperti anemia, diabetes dan obesitas.

Baca Juga: Akhirnya, Kuasa hukum Muhammad Fahim Mawardi ajukan praperadilan

Jika kebiasaan itu berlangsung lama hingga dewasa, mereka akan kekurangan energi. Kondisi seperti itu nanti akan berpengaruh pada bayi, jika mereka hamil.

Tak hanya wanita, pria pun harus memiliki gaya hidup yang baik agar tidak mudah terkena obesitas dan diabetes. Kedua penyakit itu, salah satunya disebabkan Karena mengonsumsi minuman dan makanan yang mengandung gula berlebih.

“Jadi sekarang mindset atau pemikiran kita diubah. Hindari makanan atau minuman yang kandungan gulanya tinggi. Untuk persiapan kedepannya menjadi orang tua, terutama ibu. Mereka kan akan mengandung dan melahirkan.” harapnya.

Menurut Mira, asupan gizi para remaja yang didapat dari kebiasaan mengonsumsi, coklat, es krim, martabak dengan topping coklat, kental manis, maupun sirup, nanti akan berdampak buruk pada masa depan remaja itu sendiri.

Hal senada juga disampaikan pakar kebijakan publik, Sofie Wasiat. Dikatakan, untuk menjawab tantangan konsumsi gula berlebih, pemerintah harus melakukan edukasi besar-besaran dan terus-menerus pada masyarakat.

Baca Juga: Miris, Dana Rp 1 Miliar Penanggulangan Gempa Bumi di Seram Bagian Barat Dikorupsi

Persoalan kental manis misalnya, meskipun BPOM sudah mengeluarkan peraturan yang menjelaskan, kental manis bukan jenis susu yang dapat diseduh sebagai minuman susu dan diberikan kepada anak.

Tapi Kenyataannya, lebih dari 3 tahun sejak peraturan tersebut diterbitkan, masih ditemukan kental manis dijadikan minuman susu untuk anak.

Halaman:

Editor: Agus Purwoko

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hentikan Ranmbut Rontok Dengan Bahan Alami ini.

Rabu, 22 Februari 2023 | 11:08 WIB

Indonesia Minim Fasilitas Laboratorium Hewan Uji

Kamis, 16 Februari 2023 | 14:33 WIB

Belajar Bahasa Jepang Dengan Aplikasi

Selasa, 14 Februari 2023 | 16:46 WIB

Ketahui Manfaat Buah Rambutan dan Asal-usulnya

Senin, 13 Februari 2023 | 14:38 WIB

Terpopuler

X