Aksi Ria Ricis bawa bayi main Jetsky, warganet ingatkan bahaya Shaken Baby Syndrome

- Senin, 9 Januari 2023 | 15:24 WIB
Aksi Ria Ricis membawa bayinya main jetsky menuai kritikan dari warganet bisa memicu Shaken Baby Syndrome.  (Unsplash.com/Tim Bish)
Aksi Ria Ricis membawa bayinya main jetsky menuai kritikan dari warganet bisa memicu Shaken Baby Syndrome. (Unsplash.com/Tim Bish)

PROBOLINGGONETWORK,- Aksi Ria Ricis dan Suaminya bawa bayi 5 bulan naik jetsky tanpa pengaman memancing warganet untuk mengingatkan tentang bahaya shaken baby syndrome.


Salah satu warganet yang mengingatkan Bahaya shaken baby syndrome pada Ria Ricis atas aktivitasnya membawa bayi 5 bulan main jetsky adalah Ragil Mahardika, influencer Indonesia yang saat ini tinggal di Jerman.


“Dampaknya bukan pada jatuh anaknya, tapi mungkin kak Ricis (Ria Ricis) belum pernah dengar tentang SBS (shaken baby syndrome). Aku bukan dokter tapi kerjanya dibagian anak-anak. Anak-anak bayi, apalagi Moana masih 5 bulan kalau keseringan terguncang itu ada syndromenya loh kak,” ujar Ragil Mahardika dalam akun tik tok @ragilmahardika saat memberikan masukan tentang bahanya bayi dibawa main jetsky

Baca Juga: Mayangan gempar! Pemulung temukan Mayat bayi di tumpukan sampah pesisir pantai Kota Probolinggo


Penjelasan tentang shaken baby syndrome telah diulas oleh beberapa akun tik tok sejumlah dokter muda sekaligus konten creator. Salah satunya adalah akun nikolatief.


“Mungkin dari beberapa teman-teman sekalian sudah melihat berita salah satu public figure dan pasangannya membawa bayinya berolahraga jetsky. Kira-kira itu bisa mengakibatkan Shaken baby Syndrom gak yaa?” ujar Nikolatief memulai videonya.


Shaken baby Syndrom merupakan trauma pada kepala bayi akibat guncangan yang terlalu keras. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak, pendarahan bahkan sampai mengakibatkan kematian.


Sebagian besar syndrome ini terjadi pada msa perkembangan bayi atau kurang dari 2 tahun.


“Gejalanya biasanya diawali dengan bayi lebih rewel, mengalami masalah pernafasan, susah makan dan lain-lain. Dalam kasus yang ringan, mungkin anak-anak masih terlihat normal setelah diguncang,” ujarnya.


“Tapi lama kelamaan kondisi kesehatan dan perilakunya akan berubah. Gerakan apapun yang menguncang bayi terlalu keras bisa mengakibatkan syndrome tersebut,” tambahnya.


Perlu diketahui bayi memiliki otot leher yang masih lemah sehingga leher masih sulit untuk menopang kepala bayi.


“Jadi jika kalian menggendong bayi atau bermain bersama bayi, jangan sampai menggendong atau mengayunnya terlalu keras. Karena ini akan mengakibatkan otaknya bergerak maju dan mundur. Kalaupun bayinya terlihat tertawa, tapi ini bisa membahayakan bayi,” terangnya.


Nikolatief menjelaskan bahwa diagnosa terjadinya shaken baby syndrome ini harus dilakukan oleh dokter spesialis anak.


“Jadi ayah bunda, saat bermain dengan anak-anak tetap harus berhati-hati ya,” pesan Nikolatief. ***

Halaman:

Editor: Putri Safitri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tips Sehat Berpuasa Ramadan, Kurma Masih Terbaik

Minggu, 19 Maret 2023 | 07:41 WIB

Seperti Ini Cara Pakai Hijab Sesuai Bentuk Wajah

Minggu, 26 Februari 2023 | 07:21 WIB

Terpopuler

X